Selamat HUT RI Ke-71. Mari kita buktikan dengan kerja nyata dalam mengisi kemerdekaan ini. Merdeka!

Informasi Peneting !

Jumat, 19 Juni 2015

Sekolah di Taput Harus Adakan Kegiatan Pramuka



http://www.palapapos.com/wp-content/uploads/2015/06/Pram.jpg Jamel Panjaitan saat penutupan Jambore cabang Taput di Silangit. ( Palapa Pos/Alpon Situmorang ).












TAPUT – Selain pendidikan formal yang didapat di bangku sekolah, untuk menambah pengetahuan anak di sekolah di Tapanuli Utara agar mengikutkan muridnya disetiap kegiatan kepramukaan. Padahal saat ini, belum semua sekolah yang muridnya masuk di kwartir pramuka Cabang Tapanuli Utara.
“Kegiatan kepramukaan ini sangatlah penting bagi anak-anak didik sebagai tambahan pendidikan yang diterimanya di sekolah. Makanya, saya sangat mengharapkan seluruh sekolah nantinya akan dapat mengikuti kegiatan kepramukaan ini. Minimal ada beberapa muridnya dalam satu sekolah yang mengikuti kepramukaan ini,” himbau Kepala Dinas Pendidikan Taput, Jamel Panjaitan Wakil ketua Kwarcab Pramuka saat penutupan acara Jambore Cabang, di Silangit, Siborongborong, Kamis( 18/6 ).
Jamel mengatakan, gerakan pramuka merupakan salah satu bagian dari pendidikan non formal untuk melengkapi pendidikan formal dan informal dalam suatu sistim pendidikan nasional.
“Kepada para mabigus dan pengurus kwartar ranting, saya menitipkan pesan agar pada setiap tingkatan peserta didik, dilakukan pembinaan yang terencana dan berkesinambungan serta berkwalitas. Sehingga dapat tercipta generasi muda yang tangguh sebagai pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Sedangkan bagi adik–adik pramuka yang mengikuti jambore cabang ini, sekembalinya dari sini kami harap dapat berbagai pengalaman dengan teman-temannya,” ungkap Jamel.
Sementara itu, Sahala H Lumbantobing, Sekretaris Kwarcab Pramuka Taput menerangkan, sejak dibuka Senin (15/6 ), Jambore cabang gerakan pramuka Taput yang diikuti oleh 700an peserta itu dan dilaksanakan di bumi perkemahan Jetun Silangit, Siborongborong diisi dengan berbagi kegiatan.
Kegiatan morse yang mengajarkan anak-anak pramuka dalam menggunakan bahasa isyarat dalam bentuk peluit. Serta mengajarkan sandi atau isyarat dalam tulisan. Sementara itu,senaphore untuk mengajarkan pramuka dalam memberikan berita dengan menggunakan bendera.
Selain mengajarkan sandi, pramuka juga diajari untuk melihat kompas sebagai pengetahuan untuk untuk mengetahui arah sehingga jika berada di sebuah hutan tidak akan mengalami tersesat. Bukan hanya itu saja, pramuka juga diberikan pengetahuan untuk menaksir tinggi gunung atau dalamnya sebuah sungai serta pengetahuan refling yakni menggunakan tali untuk naik atau meluncur, tebing.
“Selain itu, pramuka juga diberikan pengetahuan seni dan budaya. Dalam hal ini kita berikan pemahaman soal budaya suku batak seperti tor-tor dan yang lainnya,” tandasnya. ( als )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar