- Home
- Profil
- Guru/Pegawai
- Ur.Kurikulum
- Ur. Kesiswaan
- Tupoksi Ur. Kesiswaan
- Tupoksi Wali Kelas
- Tupoksi Guru Piket
- Program Kerja
- Penerimaan Siswa Baru
- EKstra Kurikuler OSN IPA
- EKstra Kurikuler OSN IPS
- EKstra Kurikuler OSN Matematika
- EKstra Kurikuler UKS
- EKstra Kurikuler MADING
- EKstra Kurikuler English Club
- EKstra Kurikuler Komputer
- EKstra Kurikuler Sepakbola
- EKstra Kurikuler Bola Volly
- EKstra Kurikuler Porseni Antar Kelas
- Pramuka
- Ur. Humas
- Ur. Sarpras
- Kamus/Rumus
- Siswa
- Perpustakaan
- Kur.2013
- KTSP 2006
- Download
- Foto
Senin, 29 Juni 2015
Jumat, 26 Juni 2015
PENERIMAAN / PENCAIRAN GAJI KE-13 TAHUN 2015 BERBEDA DENGAN TAHUN SEBELUMNYA, TAHUN INI MELIPUTI GAJI POKOK + TUNJANGAN
Bagi Rekan-rekan PNS tentu saja ini merupakan
informasi yang sangat menggembirakan, di mana gaji ke-13 yang kemungkinan akan
dicairkan sebelum lebaran / hari raya Idul Fitri 1436 H di tahun 2015 ini
memiliki jumlah / besaran sebesar penghasilan pada bulan Juni 2015.
Para PNS, TNI/Polri, dan pejabat negara bulan depan
bakal tajir. Pasalnya, untuk pembayaran gaji ke-13 tahun ini tidak hanya
meliputi gaji pokok saja, tapi juga berbagai tunjangan.
Menurut Karo Hukum, Komunikasi Informasi Publik
(HKIP) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
(KemenPAN-RB) Herman Suryatman, dalam Bab II Pasal 3 Ayat 1 Peraturan Menkeu RI
No 117/PMK.05/2015 tentang Juknis Pemberian Gaji/Pensiun/Tunjangan Bulan ke-13
dalam tahun anggaran 2015 kepada PNS, Polri, Pejabat Negara, dan Penerima
Pensiun/Tunjangan tertanggal 22 Juni 2015, menyebutkan, besarnya tunjangan
ke-13 sebesar penghasilan bulan Juni 2015.
Pada ayat dua disebutkan lagi, penghasilan PNS,
TNI/Polri, dan pejabat negara meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga,
tunjangan jabatan/tunjangan umum, dan tunjangan kinerja.
"Di
dalam Pasal 3 ayat 2 disebutkan komponen penghasilan PNS, TNI/Polri, dan Pejabat
Negara, tidak hanya gaji pokok saja, tapi sudah masuk dengan berbagai tunjangan
termasuk tunjangan kinerja. Tahun ini sangat berbeda karena tahun-tahun
sebelumnya hanya gaji pokok saja," terang Herman kepada para pembaca.
Selasa, 23 Juni 2015
Bupati Taput: PKK Diharapkan Menjadi Pelopor Pembangunan
TARUTUNG- Bupati Taput Nikson Nababan berharap kepada Tim Penggerak PKK menjadi pelopor pembangunan. Haraqpan itu disampaikannya saat membuka pencanangan bulan bakti gotong royong dan hari kesatuan gerak PKK, Senin (22/6).
Dalam pencanangan hari Kesatuan gerak PKK ke 43, Nikson di hadapan Ketua TP PKK Ny Satika Simamora dan pengurus menegaskan kesatuan gerak.
”Ibu PKK satulah geraknya, jangan ada satu bergerak ke kiri dan selebihnya ke kanan, seiramalah dalam melakukan program pembinaan kesejahteraan keluarga,” katanya.
Dikatakannya, perananan PKK sangat dibutuhkan dalam mensukseskan pembangunan, untuk itu saling menghargai, mengasihi merupakan modal kerja para pengurus.
”Bicaralah sesuai dengan tugas dan fungsi selaku Ibu PKK jangan mencampuri daerah bukan tugas PKK karena dapat menjadi gosip dan menimbulkan preseden buruk,” kata Nikson.
Menurutnya, semakin kuat, besar PKK baik di kabupaten, kecamatan maupun desa maka Taput akan kuat dan percepatan pembangunan akan semakin nampak. “Di balik lelaki sukses ada ibu PKK dibelakangnya,” ucap Nikson.
Dalam kesempatan itu, Bupati Nikson mengharapkan pengurus PKK semakin solid, jangan sampai ada terdengar pengurus PKK mundur karena kesibukan ataupun karena jabatan yang diembannya.
”Kegiatan PKK sangat dibutuhkan untuk itu kompaklah,” pintanya.
Dalam kesempatan itu, Nikson mengapresiasi kegiatan PKK yang berhasil menyentuh masyarakat.”Salut sama program PKK yang telah banyak berperan dalam pemberdayaan kesejahteraan masyarakat untuk itu kepada Dinas Perikanan untuk memberikan kolam ikan agar dikelola PKK serta Dinas Pendidikan memberdayakan ibu PKK untuk mengajar,
Ketua TP PKK Ny Satika Simamora saat membacakan sambutan ketua penggerak PKK pusat menyebutkan memasyarakatkan gerakan PKK sebagai gerakan yang dikelola dengan prinsip dari oleh dan untuk masyarakat yang sudah dilaksanakan dan manfaatnya telah dirasakan masyarakat dan meningkatkan pemahaman segenap jajaran tim penggerak PKK dan seluruh komponen masyarakat tentang keberadaan, tujuan, program dan kegiatan PKK dalam rangka memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga
Tujuannya, meningkatkan motivasi dan kesadaran kader dan masyarakat untuk lebih tahu, mau dan mampu melaksanakan program-program PKK, serta terus aktif mendukung kegiatan .
“Melalui Tema dari peringatan HKG PKK ke 43 th 2015 ini adalah dengan hari kesatuan gerak PKK ke 43 kita satukan langkah nyata dalam upaya mewujudkan keluarga Indonesia yang lebih sejahtera,” ajak Satika dalam akhir sambutannya. (als)
Buka Bulan Bhakti Gotong Royong, Nikson: Gotong Royong Percepat Pembangunan
SIBORONGBORONG – Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan membuka pelaksanaan bulan bhakti gotong royong di Kabupaten Tapanuli Utara, yang dilaksanakan di Desa Sigumbang, Kecamatan Siborongborong, Senin (22/6). Bulan Bhakti gotong royong ini merupakan program nasional yang sebelumnya telah dibuka presiden secara nasional di Sulawesi Selatan dan di tingkat Provinsi Sumatera Utara dibuka Gubernur di Labuhan Batu.
“Kegiatan gotong royong dengan melibatkan masyarakat merupakan cara untuk mempercepat pembangunan. Kalau semua harus pemerintah yang mengerjakan mulai dari hal yang terkecil seperti misalnya membersihkan drainase dan sebagianya, maka anggaran pun akan tersedot. Sementara anggaran pemerintah terbatas. Tetapi dengan keikutsertaan masyarakat dalam bergotong-royong, maka beban anggaran atau biaya pemerintah pun akan berkurang. Dengan demikian, anggaran yang tadinya tidak terpakai karena sudah dikerjakan secara gotong royong itupun bisa digunakan ke hal–hal yang lebih penting lainnya,” kata Nikson.
Menurutnya, budaya gotong-royong yang merupakan warisan leluhur yang sangat peting untuk dibangkitkan kembali. Pasalnya,saat ini semangat gotong royong tersebut mulai hilang. Karena itu juga, katanya, selain bulan bhakti gotong royong yang merupakan program nasional ini, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara juga telah mencanangkan 2015 ini sebagai tahun gotong-royong. Karena dia menyakini dengan bergotong-royong, seberat apapun rintangan, kalau masyarakat mau saling membantu rintangan tersebut pasti akan mudah diatasi.
“Tak selamanya uang atau anggaran bisa menyelesaikan sebuah permasalahan. Gotong-royong juga bisa selesaikan permasalahan. Saya juga sudah lihat hasil gotong-royong pembersihan irigasi yang dilakukan masyarakat Desa Sigumbang ini. Dan untuk menindaklanjuti, kita akan bangun embung untuk menampung air hujan dan bisa mengaliri persawahan kalau musim kemarau. Karena yang saya dengar tadi kalau musim kemarau airnya irigasi sangat kecil. Tetapi sebelum membangun itu saya minta masyarakat untuk mencari dan memberikan lahan yang pas untuk pembangunan embung ini,” ujarnya.
Disebutkan, program Pemkab Taput yang salah satunya memprioritaskan di bidang pertanian harus didukung oleh segenap warga masyarakat Tapanuli Utara. Sesuai dengan program tersebut, Pemkab Taput pun akan melakukan pembangunan jalan untuk lahan–lahan pertanian dan irigasi untuk pertanian. Dan masyarakat pun diminta untuk mendukung hal itu. Karena pembangunan itu juga sebagai upaya Pemkab Taput dalam mensejahterakan masyarakat Tapanuli Utara. (rin).
Bupati Taput: Irigasi Saba Gaol Butuh Perbaikan
SIBORONGBORONG – Bupati Taput Nikson Nababan meninjau saluran irigasi Saba Gaol di Desa Sigumbang Kecamatan Siborongborong Taput, Senin (22/6). Berdasarkan laporan warga Desa Sigumbang, tali air tersebut jebol sehingga tidak mampu mengairi ratusan hektar sawah masyarakat.
“Petani sangat berharap pada irigasi Saba Gaol ini, sudah lebih setahun rusak dan air yang masuk tidak maksimal dari sumber air sungai Doras,” kata Dorman Sigalingging kepada Palapa Pos.
Akibat kurang optimalnya fungsi irigasi, petani terpaksa mengalihkan fungsi lahan sebelumnya dari padi sawah menjadi kebun kopi maupun palawija.
Dorman mengatakan, agar menjadi perhatian, warga desa telah mengadakan gotong royong pembersihan parit dari tumpukan tanah yang kena longsoran.
“Kami berharap Bupati Taput mengucurkan anggaran untuk perbaikan irigasi Saba Gaol,” pinta Dorman seraya menyebutkan sungai Sidoras merupakan pangkal dari sungai Aek Sigeaon Tarutung.
Bupati Taput Nikson Nababan usai melihat saluran irigasi meminta Kadis PUK Anggiat Rajagukguk segera memprogramkan pembangunan irigasi tersebut.
“Saya telah lihat saluran irigasi yang rusak dan meminta Kadis PU serta Kabag Penram segera memprogramkan pembangunannya,” kata Nikson di hadapan warga Desa Sigumbang.
Sarana dan prasarana di bidang pertanian merupakan prioritas pemkab seiring dengan visi menjadikan Taput sebagai lumbung pangan.
“Tahun ini akan kita perbaiki, tapi sebelumnya Saya minta kepada warga bila ada pembangunan jangan mengharapkan ganti rugi bila tanahnya dibutuhkan. Mari kita berkorban untuk kepentingan bersama,” tegas Nikson.
Sementara itu, Kadis PU Anggiat Rajagukguk mengatakan sebelum diprogramkan pembangunannya terlebih dahulu dilakukan survey.
“Kita survey, kemudian buat disain gambarnya,” terang Anggiat.
Kendati butuh waktu, sesuai perintah Bupati kita akan tanggulangi irigasi yang jebol itu agar warga dapat menggunakannya langsung,” Setelah itu, baru dibuat perencanaan total pembangunan irigasi Saba Gaol sepanjang 1,2 kilometer, namun tetap kita butuh bantuan masyarakat untuk membantu minimal membabat dan membersihkan lokasi irigasi tersebut,” kata Anggiat. (als)
Sabtu, 20 Juni 2015
Muda dan Menginspirasi
Kisah Meitri: Bagaikan Isaac Newton, Ciptakan Filter Pelepah Pisang.
Yogyakarta - Sir Isaac Newton menciptakan teori gravitasi ketika
duduk di bawah pohon apel dan melihat buahnya jatuh. Rupanya inspirasi
seperti itu juga datang kepada Meitri Widya (18) ketika sedang duduk di
bawah pohon pisang.
"Di tempatku banyak pohon pisang. Suatu hari
saya sedang istirahat di bawah pohon pisang. Udaranya sejuk sekali. Saya
kepikiran, apa sih yang ada di pelepah ini makanya udaranya bisa terasa
bersih," kata dia dengan mata berbinar kepada detikcom di kantor
Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Rabu (14/5/2014) silam.
Meitri
adalah salah satu dari 16 siswa dan mahasiswa yang terpilih sebagai
Outstanding Students of the World 2014. Dara kelahiran Kudus, 30 Mei
1996 ini kemudian mengubah pelepah pisang menjadi penemuan yang berguna
bagi kesehatan masyarakat. Tak tanggung-tanggung, lewat inovasinya
pelepah dan tangkai daun pisang dimanfaatkan untuk menyaring udara yang
kotor penuh karbon monoksida.
"Dari pelepah itu dibuat jadi
filter yang bisa menyerap karbon monoksida, bisa dipasang di knalpot dan
ada juga yang bisa digunakan di masker," kata dia.
Gadis yang
murah senyum itu terdorong rasa penasaran meneliti kandungan di pelepah
pisang. Dibantu mahasiswa Undip yang memang menjalin program kerjasama
dengan sekolahnya di SMAN 2 Kudus, Jawa Tengah, dia mulai bereksperimen.
Pelepah
dikeringkan, dan diproses karbonasi. Hasilnya dibuat jadi filter.
"Kalau dipasang di motor, dia bisa menyaring karbonmonoksida hingga 76%,
kalau dibuat di masker efek filterisasinya 94%," bebernya.
Tapi
inovasinya tak langsung berhasil. “Saya butuh dua tahun, ya gagal coba
lagi, gagal coba lagi, begitu terus sampai berhasil,” katanya.
Meitri
mengaku dia sempat dianggap aneh dengan segala ide-idenya. Dia bilang
sempat bereksperimen membuat krupuk dari tulang ayam, membuat pelepah
pisang penyerap nikotin, dan enceng gondok untuk menyerap zat timbal.
"Yang
lain itu kurang berhasil. saya sempat khawatir juga, apa ini bisa
berhasil. Ini ide yang gila. Guru saya juga bilang, ide ini gila,
harusnya muncul di kalangan mahasiswa, tapi ini saya masih SMA sudah
mikirin kayak gitu. Gilanya lagi, saya anak cewek, saya ke bengkel
sendirian bawa knalpot buat diuji coba pakai filter itu," kata dia
tertawa.
Meski teman-temannya juga sempat mempertanyakan
“kegilaannya”, Meitri yang bercita-cita jadi peneliti, tetap serius
berinovasi. Untungnya dia juga didukung oleh orang tuanya.
"Saya
ingin buat ini secara massal sehingga bisa bermanfaat untuk banyak
orang. Sekarang ini belum polusinya luar biasa, tapi polisi saja yang
tiap hari di jalanan hanya pakai masker biasa. Mudah-mudah nanti ada
pihak yang mau mendanai pengembangannya," kata siswi yang ingin masuk
jurusan Teknik Fisika UGM itu.
Temuan dari bahan pelepah itulah
yang mengantarkan Meitri menjadi salah satu dari 16 peserta program
Outstanding Students For the World 2014. Program tahunan itu
memfasilitasi sejumlah siswa dan mahasiswa yang dianggap berprestasi
untuk unjuk kebolehan ke luar negeri. Tahun ini, para pelajar yang
terkemuka itu akan berkunjung ke Kanada selama seminggu, 18-25 Mei
mendatang.
"Saya direkomendasikan oleh LIPI. Tahun 2013 saya
pemenang kedua Lomba Karya Ilmiah di bidang Ilmu Pengetahuan Alam dengan
mengangkat inovasi pelepah pisang itu," ungkapnya.
Permendikbud No. 12 Tahun 2015 tentang Program Indonesia Pintar
Permendikbud No. 12 Tahun 2015 tentang Program Indonesia Pintar
Posted Wed, 06/10/2015 - 15:25 by sidiknas
Tanggal:
Wed, 06/10/2015 (All day)
Lampiran:
Jumat, 19 Juni 2015
Sukur Nababan: Koperasi Indonesia Dorong Perkembangan Usaha Mikro
Anggota DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan, Sukur Nababan.
BEKASI- Anggota DPR RI asal Fraksi PDI Perjuangan, Sukur Nababan mengimbau agar seluruh koperasi di Indonesia, tidak menjadikan masyarakat menjadi konsumtif untuk memenuhi kebutuhan yang tidak substansif.
Sukur menjelaskan, sejauh ini koperasi atau lembaga sejenisnya banyak menyasar sebagian kecil dari masyarakat agar membeli barang perlengkapan rumah tangga. Padahal, ungkapnya, berdasarkan substansi kebutuhan hidup, perlengkapan tersebut hanya sebagai pemenuhan keinginan.
“Jangan jadikan masyarakat menjadi konsumtif terhadap kebutuhan yang tidak penting. Sebaiknya, koperasi lebih mengutamakan pinjaman kepada kelompok atau masyarakat yang memerlukan bantuan modal. Hal ini tentunya akan mendukung pertumbuhan usaha mikro di Indonesia,” ujarnya disela kegiatan Gebyar Tabungan Cempaka yang diselenggarakan Koppas Kranggan, Jatisampurna, Kota Bekasi, Selasa (2/6).
Lebih jauh, Sukur menuturkan, sekalipun bunga dari pinjaman tersebut kecil, tetap saja tidak memberikan efek positif bagi masyarakat. “Besar atau kecilnya bunga yang ditawarkan, bagi kami itu sama saja menjerumuskan masyarakat pada pemenuhan gaya hidup,” katanya.
Namun dengan berdirinya koperasi di Indonesia, sambungnya, menjadi wujud pengimplementasian dari Undang Undang Dasar 1945, yakni dalam rangka memakmurkan dan mensejahterakan rakyat Indonesia dengan cara bergotong royong. “Saya berharap kepada pelaku koperasi agar mengutamakan nasabah yang meminjam uang untuk kebutuhan usaha,” terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Koppas Kranggan, Anim Imamudin menjelaskan, pihaknya sependapat jika saat ini koperasi lebih mengutamakan kebutuhan usaha bagi nasabah yang meminjam uang untuk permodalan. Hal tersebut diakuinya, sebagai motivasi awal didirikannya Koppas Kranggan.
Hingga kini, kata Anim, pihaknya telah mampu mengelola uang mencapai Rp 57 miliar yang bersumber dari tabungan nasabah cempaka, “Kami sangat sependapat agar koperasi mengutamakan kebutuhan pinjaman modal. Hal inilah yang mendasari berdirinya Koppas Kranggan, yang kini nasabah yang ada telah mencapai 13.000 orang,” papar Anim sebelum memberikan hadiah undian kepada nasabah cempaka.
Anim pun menambahkan, dalam memajukan koperasi tentunya tidak lepas dari peran serta seluruh anggota koperasi. Selain itu, dukungan dari DPP PDI Perjuangan menjadi salah satu motivasi majunya Koppas Kranggan.
“Banyak pihak yang berkontribusi nyata dalam memajukan Koppas Kranggan, diantaranya adalah kader PDIP baik di Kota Bekasi maupun di Pusat dan tentunya masyarakat Kranggan yang sejauh ini terus bekerjasama dengan kami,” pungkas pria yang kini menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kota Bekasi ini. (lam)
Terkait Bandara Silangit: DPRD dan Pemda Taput Bentuk Tim
Bupati Taput Nikson Nababan, Ketua DPRD Ottoniyer Simanjuntak dan Ketua Fraksi sedang membahas pembentukan tim. ( Palapa Pos/ Alpon Situmorang ).
TARUTUNG – DPRD Kabupaten Tapanuli Utara, sepakat membentuk tim untuk menyelesaikan polemik antara Pemkab dan pihak Angkasa Pura II, berkaitan pengembangan Bandara Silangit.
Kesepakatan pembentukan tim terungkap dalam rapat dengar pendapat antara eksekutif dan legislatif di DPRD, Rabu ( 17/6) dipimpin Ketua DPRD Ir Ottoniyer Simanjuntak dan Fatimah Hutabarat dihadiri ketua komisi A Charles Simanungkalit, Ketua Komisi B Kasnur Silaban, Frakasi PDIP Marconis Siregar, Hulman Nababan, Maruli Panjaitan, Ramli Tampubolon, Fraksi Nasdem Rejeki Hutabarat, Maradona Simanjuntak, Fraksi Gerindra Sahat Sibarani, Fraksi Hanura Frengki Simanjuntak, dan Fraksi PAN Sahala Hutapaea, Fraksi Demokrat Dapot Hutabarat
Setelah mendengar penjelasan pihak eksekutif, Fraksi Nasdem Rejeki Hutabarat mengatakan mendukung apa yang jadi semangat Pemkab dan keluhannya.“Kami akan kordinasikan dengan Fraksi Nasdem sekawasan Tapanuli, dengan tokoh masyarakat, Kami juga siap menggalang tanda tangan untuk meminta agar pembangunan Bandara Silangit dilanjutkan,” ungkap Rejeki.
Dikatakannnya, bila perlu penyalaan 1.000 lilin untuk pengembangan Bandara Silangit dilakukan. Karena ini merupakan kebutuhan masyarakat Tapanuli Raya untuk meningkatkan akses transportasi sekaligus peningkatan perekonomian masyarakat.
Hulman Nababan (Frkasi PDI) menegaskan dukungannya melalui fraksinya kepada Pemkab agar AP II komitmen pada pengembangan Bandara Silangit.
“Kita dukung dan sepakat dengan Pemkab, untuk itu Fraksi PDIP siap masuk dalam tim,” sebutnya.
Ketua Komisi B Kasnur Silaban menyatakan siap untuk audiensi ke DPR RI, mempertanyakan statemen Dirut AP II.
“Kami siap beraudiensi ke DPR RI, mempertanyakan dan mendukung Pemkab untuk memperjuangkan realisasinya pengembangan Bandara Silangit,” tegasnya.
Fraksi Hanura Frengki Simanjuntak senada mengatakan bangga bila bandara Silangit di darati pesawat berbadan lebar. “Eksekutif dan Legislatif solid, Kita akan gerakkan DRRD sekawasan Tapanuli yang sevisi dengan kita. Saya siap mengkordinasikan gerakan ini kepada Ketua Frakasi Hanura sekawasan Tapanuli,” ujarnya.
Marconis Siregar meminta DPRD menyamakan persepsi agar pembangunan bandara Silangit tetap dilanjutkan. “ Jika ada perbedaan pendapat dan persoalan hendaknya duduk bersama mengatasinya. Bandara Silangit sangat dibutuhkan warga Tapanuli, ini prospek yang menjanjikan di bidang transportasi sekaligus peningkatan ekonomi sekawasan Tapanuli,” tandasnya.
Ketua DPRD Ir Ottoniyer Simanjuntak setelah mendengar kesepakatan semua Fraksi yang hadir, kemudian membentuk tim yang akan bekerja secara simultan.
Tim yang dibentuk advokasi, media, aksi dan lobby. “ Tim Advokasi diisi Dapot Hutabarat, Aksi Frengki Simanjuntak dan Rejeki Hutabarat, tim media Charles Simanungkalit serta Sahat Sibarani dan kami pimpinan dan Bupati bertindak sebagai lobby,” kata Ottoniyer.
Tim yang sudah dibentuk, akan bergerak cepat dan mengambil langkah signifikan agar pemgembangan AP II berjalan sesuai program. “Melalui tim kita akan desak AP II untuk segera menyelesaikan pembayaran lahan dan pengucuran dana yang memang sudah dianggarkan untuk bandara Silangit,” tandasnya. (als)
Menuju Taput Lumbung Pangan Nasiona, Ketapang Produksi 30 Komposter Serbaguna
Bupati Taput Nikson Nababan didampingi Kakan Ketapang Sofyan Simanjuntak saat menunjukkan proses pengolahan komposter serbaguna di Desa Lumban Tonga-tonga belum lama ini. (PALAPA POS/RINTO ARITONANG).
Utara, Sumatera Utara, di bawah pimpinan Sofyan Simanjuntak telah memproduksi 30 unit komposter serbaguna untuk mewujudkan daerah tersebut sebagai lumbung pangan nasional.
”Alat ini berfungsi untuk membuat pupuk organik cair, dan untuk membuat pestisida organik cair. Juga berfungsi baik dalam pembiakan bakteri perebiotik, serta sebagai alat pembuat zat pengatur tumbuh yang sangat dibutuhkan tanaman,” terang Sofyan kepada PALAPA POS di Tarutung, Rabu (17/6).
Alat tersebut diciptakan pada April 2015 sudah diperkenalkan untuk pertama kalinya di hadapan masyarakat petani di Dusun Pagaran Padang, Desa Garoga Sibargot, Kecamatan Garoga, Taput.
”Dalam waktu dekat kami akan menyerahkan alat yang ada serta mensosialisasikan penggunaannya kepada masyarakat petani di 15 kecamatan se-Taput. Kami sangat berharap alat ini akan sangat membantu dalam pencapaian visi-misi pemerintahan Nikson-Mauliate,” sebutnya.
Menurut Sofy, panggilan akrab Kakan Ketapang, komposter serbaguna yang diciptakannya bekerja dengan mengolah limbah padat maupun cair yang dihasilkan rumah tangga, kotoran ternak, dan limbah dari aktivitas di Pasar.
”Kapasitas alat ini sendiri menghasilkan 120 liter pupuk atau pestisida organik cair yang diolah dari 25 kilogram bahan mentah limbah. Perlu juga diketahui jika alat ini menghasilkan pupuk yang mengandung unsur nitrogen, potasium dan kalium yang sangat dibutuhkan tanaman,” bebernya.
Alat yang diciptakan tersebut bukan untuk diperjual belikan. Namun, khusus ditujukan untuk dikembangkan dan dipergunakan masyarakat petani yang sosialisasi penggunaannya akan tetap dibantu.
”Terakhir kali, alat ini sudah berfungsi dan sangat diminati masyarakat ketika diperkenalkan di Desa Lumban Tonga-tonga, Kecamatan Siborong-borong. Saat itu, di tengah masyarakat Bupati Nikson langsung melihat pupuk organik cair yang dihasilkan alat ini,” papar Sofy. (rin)
Sekolah di Taput Harus Adakan Kegiatan Pramuka
Jamel Panjaitan saat penutupan Jambore cabang Taput di Silangit. ( Palapa Pos/Alpon Situmorang ).
TAPUT – Selain pendidikan formal yang didapat di bangku sekolah, untuk menambah pengetahuan anak di sekolah di Tapanuli Utara agar mengikutkan muridnya disetiap kegiatan kepramukaan. Padahal saat ini, belum semua sekolah yang muridnya masuk di kwartir pramuka Cabang Tapanuli Utara.
“Kegiatan kepramukaan ini sangatlah penting bagi anak-anak didik sebagai tambahan pendidikan yang diterimanya di sekolah. Makanya, saya sangat mengharapkan seluruh sekolah nantinya akan dapat mengikuti kegiatan kepramukaan ini. Minimal ada beberapa muridnya dalam satu sekolah yang mengikuti kepramukaan ini,” himbau Kepala Dinas Pendidikan Taput, Jamel Panjaitan Wakil ketua Kwarcab Pramuka saat penutupan acara Jambore Cabang, di Silangit, Siborongborong, Kamis( 18/6 ).
Jamel mengatakan, gerakan pramuka merupakan salah satu bagian dari pendidikan non formal untuk melengkapi pendidikan formal dan informal dalam suatu sistim pendidikan nasional.
“Kepada para mabigus dan pengurus kwartar ranting, saya menitipkan pesan agar pada setiap tingkatan peserta didik, dilakukan pembinaan yang terencana dan berkesinambungan serta berkwalitas. Sehingga dapat tercipta generasi muda yang tangguh sebagai pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Sedangkan bagi adik–adik pramuka yang mengikuti jambore cabang ini, sekembalinya dari sini kami harap dapat berbagai pengalaman dengan teman-temannya,” ungkap Jamel.
Sementara itu, Sahala H Lumbantobing, Sekretaris Kwarcab Pramuka Taput menerangkan, sejak dibuka Senin (15/6 ), Jambore cabang gerakan pramuka Taput yang diikuti oleh 700an peserta itu dan dilaksanakan di bumi perkemahan Jetun Silangit, Siborongborong diisi dengan berbagi kegiatan.
Kegiatan morse yang mengajarkan anak-anak pramuka dalam menggunakan bahasa isyarat dalam bentuk peluit. Serta mengajarkan sandi atau isyarat dalam tulisan. Sementara itu,senaphore untuk mengajarkan pramuka dalam memberikan berita dengan menggunakan bendera.
Selain mengajarkan sandi, pramuka juga diajari untuk melihat kompas sebagai pengetahuan untuk untuk mengetahui arah sehingga jika berada di sebuah hutan tidak akan mengalami tersesat. Bukan hanya itu saja, pramuka juga diberikan pengetahuan untuk menaksir tinggi gunung atau dalamnya sebuah sungai serta pengetahuan refling yakni menggunakan tali untuk naik atau meluncur, tebing.
“Selain itu, pramuka juga diberikan pengetahuan seni dan budaya. Dalam hal ini kita berikan pemahaman soal budaya suku batak seperti tor-tor dan yang lainnya,” tandasnya. ( als )
Launching Demfarm 1 Hektar Perdesa, Nikson: Ini Program Andalan Saya
Bupati Taput Nikson Nababan, ketua TP PKK Ny Satika Simamora dengan SKPD lainnya saat melakukan penanaman perdana demfarm 1 hektar perdesa di Kecamatan Muara. (PALAPA POS/Alpon Situmorang).
MUARA – Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan melakukan launching demfarm tanaman padi seluas 1 hektar perdesa. Launching dilakukan di Kecamatan Muara yang saat ini mulai musim tanam, dihadiri para tokoh masyarakat, warga Muara dan seluruh SKPD.
Usai melakukan tanya jawab semua langsung turun melakukan penanaman perdana demfarm 1 hektar perdesa, termasuk Bupati Nikson dan Ketua TP PKK Ny Satika br Simamora.
“Demfarm ini merupakan program andalan saya dalam mencapai kedaulatan pangan, dimana ada 241 desa di Kabupaten Tapanuli Utara dan tiap desa dicanangkan 1 hektar perdesa. Setiap hektarnya diharapkan minimal menghasilkan 8 ton padi atau 6 ton beras. Jadi sekali panen menghasilkan 1.928 ton padi atau 1.446 ton beras. Itu hanya dari lahan percontohan, belum dari lahan masyarakat,” kata Nikson Nababan, Selasa (16/6).
“Program ini harus kita mulai segera, sesuai dengan visi menjadikan Taput sebagai Lumbung pangan. Tahap awal masih di Muara dan Pahae yang punya dua kali musim tanam, selanjutnya akan bergilir di kecamatan lainnya,” Bupati Nikson, menambahkan.
Untuk mendukung program ini, Pemkab Taput telah banyak menggiring dana dari Kementerian Pertanian berupa bantuan sosial bagi kelompok tani di Taput untuk peningkatan sarana dan prasaran di bidang pertanian, seperti pembangunan irigasi dan pengadaan bibit unggul.
Selain itu, kata Nikson, untuk mendukung tugas penyuluh telah dibantu dari APBD berupa pengadaan sepeda motor. “Bukan hanya petani kita pikirkan, tapi petugas penyuluh lapangan atau PPL juga wajib kita berikan sarana operasional,” kata Nikson.
Pada kesempatan itu, Bupati Nikson punya keinginan membuat pengadaan alat berat perdapil (Taput 5 Dapil ). “Satu untuk pembukaan lahan dan lainnya eksentifikasi. Kita akan prioritaskan itu demi kemajuan petani Taput,” ungkapnya.
“Jika terealisasi, petani kita akan mandiri sejahtera dan berdikari (berdiri di kaki sendiri). Dan, jika hasil panen terealisasi seperti target, bukan mustahil Presiden Jokowi akan panen perdana padi sawah di daerah kita,” ujarnya. (als/dun)
Pemenuhan Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi Guru Hampir Rampung Tahun 2015
Pemenuhan Kualifikasi Akademik dan Sertifikasi Guru Hampir Rampung Tahun 2015
Fri, 06/19/2015 - 15:56
Jakarta, Kemendikbud ---
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
tahun 2015 merupakan batas akhir bagi guru untuk memenuhi kualifikasi
akademiknya (minimal D4 atau S1), serta mendapatkan sertifikat pendidik
(sertifikasi). Dalam Pasal 82 UU tersebut tercantum bahwa guru yang
belum memiliki kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik sebagaimana
dimaksud pada UU tersebut wajib memenuhi kualifikasi akademik dan
sertifikat pendidik paling lama 10 tahun sejak berlakunya UU tentang
Guru dan Dosen.
Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Sumarna Surapranata
mengatakan, UU tersebut dibuat sesuai kondisi saat itu. Tahun 2015,
ujarnya, jumlah guru sekitar 2,7 juta orang. “Kondisinya saat itu hampir
60 persen atau dua pertiganya belum S1, khususnya guru SD,” katanya di
Kantor Kemendikbud, Jakarta, (19/06/2015).
Pranata
mengatakan, dengan kondisi seperti itu pemerintah melalui Kemendikbud
mengambil inisiatif membuat program menyekolahkan guru. Program tersebut
adalah Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB). Program
ini mengatur agar guru yang sekolah lagi untuk memenuhi kualifikasi
akademiknya tidak perlu memenuhi jumlah sistem kredit semester (SKS) 100
persen, melainkan cukup sepertiganya.
Kemudian
dalam kurun waktu sepuluh tahun, sejak 2005 hingga 2015 ini, Pranata
mengatakan pertambahan jumlah guru mencapai 1 juta orang. Penambahan 1
juta guru tersebut merupakan hasil pengangkatan guru-guru oleh
pemerintah daerah dan satuan pendidikan. Sebagian besar tanpa
memerhatikan kualifikasi akademik guru. Padahal guru yang bersangkutan
harus sudah lulus D4 atau S1 sebelum diangkat.
Pranata
mengatakan, pemerintah fokus menuntaskan kewajiban dalam hal pemenuhan
kualifikasi akademik dan sertifikasi guru-guru yang diangkat sebelum
tahun 2005, sesuai UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
“Tahun
ini kalau kita hitung, 2015 ini hampir selesai (kualifikasi dan
sertifikasi guru),” ujar mantan Direktur Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Pendidikan Dasar itu. Ia juga mengatakan, akan mengkaji dan
mendalami data penambahan 1 juta guru tersebut. (Desliana Maulipaksi)
Selasa, 02 Juni 2015
Tahun Ajaran Baru, Mendikbud Ajak Ayah dan Ibu Antarkan Anak pada Hari Pertama Sekolah
Yogyakarta, Kemendikbud --- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Anies Baswedan mengajak ayah dan ibu untuk mengantarkan
anak di hari pertama sekolah pada tahun pelajaran baru Juli 2015
mendatang. Ajakan yang diberi nama “Gerakan Mengantarkan Anak ke
Sekolah” ini merupakan salah satu upaya agar orang tua dapat mengambil
peran sebagai rekan (partner)
terbaik bersama guru di sekolah.
“Kami
berharap pada hari pertama sekolah, bukan hanya diantar oleh ibu, atau
tukang ojek atau becak, tetapi hadir juga ayahnya.,” tutur Mendikbud
dalam Seminar Nasional Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di
Yogyakarta, Kamis (28/5/2015).
Ketika
ayah dan ibu mengantarkan anak ke sekolah, kemudian menitipkannya
kepada para guru, sekolah akan merasa kehadiran orang tua menjadi
semangat baru untuk bermitra bersama-sama dalam mendidik anak. “Kita
ingin membangun suasana baru, berpartner dengan orang tua,” katanya.
Bermitra
antara guru dan orang tua merupakan hal yang penting, mengingat orang
tua adalah pendidik pertama karena berada di lingkungan terdekat dengan
anak, yaitu rumah. Sayangnya, meski kedudukannya penting dan pertama,
dalam hal mendidik, orang tua menjadi pihak yang sering kali tidak
tersiapkan.
Melalui
Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi sebuah direktorat baru. Direktorat
ini secara khusus menjangkaupartner yang sering kali dalam dunia pendidikan dipandang
semata-mata sebagai “sisi lain”, yaitu orang tua.
“Para
pendidik PAUD pasti merasakan benar pentingnya membangun kemitraan
bersama orang tua. Di usia anak yang masih dini, pendidik yang paling
mewarnai mereka adalah orang tua dan pendidik PAUD. Karena itu, kita
harus pastikan bahwa para orang tua adalah pendidik yang paling baik,”
lanjut Mendikbud.
Lebih
lanjut ia mengatakan, cerita-cerita sukses seorang ibu yang mampu
mendidik anaknya dengan baik sebenarnya cukup banyak. Sayangnya, kisah
baik itu tertutup oleh cerita buruk yang lebih sering terdengar.
Mendikbud ingin melalui direktorat baru itu mengumpulkan cerita-cerita
sukses para orang tua di seluruh Indonesia. “Setelah itu terkumpul, kami
akan bagikan kepada para guru untuk disampaikan kepada orang tua, agar
menjadi inspirasi bahwa masih bisa kita mengharapkan dapat muncul
anak-anak baik dari orang tua yang terdidik dengan baik,” jelasnya.
Mendikbud
berharap, para pendidik PAUD dapat merangkul lebih dekat orang tua dan
menjadikan mereka sebagai mitra penting dalam mendidik anak-anak. (Ratih Anbarini)
Langganan:
Postingan (Atom)