Jakarta
(25/5) Presiden Joko Widodo menerima 798 guru yang tergabung dalam
Program Guru Garis Depan (GGD) di Istana Negara, Jakarta. Guru-guru ini
akan mengajar di kabupaten-kabupaten dalam empat provinsi terdepan
Republik ini antara lain Papua, Papua Barat, Aceh, dan Nusa Tenggara
Timur. Jokowi melontarkan banyak pujian untuk anak-anak muda yang
mendidik di garis terdepan Republik.
“Kabupaten-kabupaten itu memang memerlukan guru.
Memerlukan pendidik untuk anak-anak kita,” ujar Jokowi dalam
sambutannya. Ditemani oleh Mendikbud Anies Baswedan dan Agustin, salah
satu guru yang akan berangkat mengajar ke Nusa Tenggara Timur (NTT),
Jokowi berharap agar para guru ini tidak melupakan pengajaran karakter
saat mengajar.
“Jangan lupa berikan karakter mental yang baik
untuk anak-anak kita. Bahwa anak-anak yang berasal dari daerah pinggir
harus punya sebuah kebanggaan bahwa mereka juga Indonesia,” harap
Jokowi. Ia menambahkan bahwa guru-guru ini memiliki tanggung jawab besar
dalam berkontribusi pada pendidikan di daerah-daerah tersebut. “Saya
titipkan pendidikan anak-anak kita di pundak kalian.”
Selain memuji anak-anak muda yang menjadi guru
dalam program GGD, Jokowi juga mengapresiasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud) khususnya Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
dan berharap agar Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
tetap melanjutkan program ini. Langkah ini bagi Jokowi adalah salah
satu pelaksanaan Nawacita yang ketiga yakni membangun Indonesia dengan
memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan.
Mendikbud Anies Baswedan sendiri berpesan pada
ratusan guru dalam program tersebut bahwa mereka sedang melakukan tugas
mulia. “Tugas ini bukan sebuah pengorbanan, melainkan kehormatan.
Teman-teman mendapatkan kehormatan karena bisa mengenal dan berinteraksi
langsung dengan generasi penerus masa depan negeri ini. Teman-teman
tidak hanya sekadar menjadi guru, teman-teman adalah pelukis wajah masa
depan Republik ini,” tutur Anies.
Apresiasi juga Anies lontarkan pada Kementerian
Pemberdayaan Aparatur Negara yang telah menjadikan guru-guru ini sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS). “Negara hadir untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Kami berterima kasih pada Kementerian Pemberdayaan Aparatur
Negara sehingga mereka bisa diangkat menjadi PNS. Ini adalah langkah
konkret mewujudkan Nawa Cita,” tutup Anies.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar