Selamat HUT RI Ke-71. Mari kita buktikan dengan kerja nyata dalam mengisi kemerdekaan ini. Merdeka!

Informasi Peneting !

Selasa, 17 Juni 2014

Peraih Nilai UN Tertinggi Tingkat SMP di Tiap Provinsi

Berikut ini daftar siswa SMP/MTs yang memperoleh NEM UN tertinggi di provinsinya :

1. DKI Jakarta - JILAN ZAHRA JAUARA (SMP NEGERI 99 JAKARTA) : 39,75

2. Jawa Barat - MUHAMMAD IQBAL ARDIANSYAH (SMP NEGERI 2 BANDUNG) : 39,20

3. Jawa Tengah - REVI ALVIN RAZAQI (SMP NEGERI 1 SEMARANG) : 39,20

4. DI Yogyakarta - ATHAYA PRIMA DANAKERTI (SMP NEGERI 9 YOGYAKARTA) : 39,40

5. Jawa Timur - MUTI ATUL KHOIRIYAH (MTS MIFTAHUL ULUM SUMENEP) : 39,40

6. NAD - FATHUR RAHMAN WIBISONO (SMP NEGERI ARUN LHOKSEUMAWE): 39,50

7. Sumatera Utara - HASNAN PRATAMA SITORUS (SMP SWASTA AL-MUSLIMIN PANDAN TAPANULI TENGAH) : 39,75

8. Sumatera Barat - CASIMIRO RINO KUSWANTO (SMP MARIA PADANG) : 39,40

9. Riau - ATIKA DWI SEFTIANY (SMP NEGERI 1 PEKANBARU) : 39, 40

10. Jambi - REZKI ANANDA PUTRI (SMP NEGERI 1 JAMBI) : 38,50

11. Sumatera Selatan - HAMMAM ARIB BALMA (SMP NEGERI 2 LUBUKLINGGAU) 38,75

12. Lampung - NOVAN HARIKAS JUON (SMP NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG) : 39,00

13. Kalimantan Barat - MANDA PETRINA (SMP IMMANUEL PONTIANAK) : 39,10

14. Kalimantan Tengah - NOSA WAHYU SURYOHUTOMO (SMP NEGERI 2 PALANGKA RAYA) : 38,60

15. Kalimantan Selatan - FIRDA AURELIA ANANDA (SMP NEGERI 6 BANJARMASIN) : 38,80

16. Kalimantan Timur - WENING CAHYANI PUTRI (SMP NEGERI 1 BALIKPAPAN) : 38,75

17. Sulawesi Utara - AMELIA ANASTASIA ANTAKUSUMAN (SMP KRISTEN EBEN HAEZAR 2) : 38,15

18. Sulawesi Tengah - KIRAN SALSABILAH (SMP AL-AZHAR PALU) : 39,35

19. Sulawesi Selatan - INKA MARIA BRILLIANT SINAY (SMP NEGERI 30 MAKASSAR) : 39,20

20. Sulawesi Tenggara - MUHAMAD ACHIR SUCI RAMADHAN (SMP NEGERI 9 KENDARI) 38,10

21. Maluku - ESA EGISTIAN HARTADI (SMP NEGERI 2 AMBON) : 38,05

22. Bali - LUH AYU NANAMY K.E.S (SMP NEGERI 1 KUTA) : 39,40

23. NTB - BAIQ DIAH KOMALA SARI (SMP NEGERI 1 MONTONG GADING LOMBOK TIMUR) : 39,20

24. NTT - VIRGILIUS MARTIN KELAKE KEDANG (SMPS ST. PIUS X LEMBATA) : 39,15

25. Papua - RATNASARI TOATUBUN (SMP NEGERI 5 JAYAPURA) : 38,60

26. Bengkulu - FADIYA NURFADHILA (SMP NEGERI 1 CURUP) : 38,55

27. Maluku Utara - FARIYANI RATO (MTS HARISUL KHAIRAAT KOTA TIDORE) : 37,30

29. Bangka Belitung - NABILA DHIA ALIFA RAHMAH (SMP NEGERI 2 GERUNGGANG, PANGKALPINANG) : 39,00

30. Gorontalo - SITI AISAH (SMP NEGERI 3 WONOSARI BOALEMO) : 37,15

31. Banten - AKMAL ALFARIZI (SMP NEGERI 1 SERANG) : 39,20

32. Kepulauan Riau - JESICA (SMPS YOS SUDARSO BATAM) : 39,40

33. Sulawesi Barat - RATIVIDIAWATI (SMP NEGERI 1 MAMBI, MAMASA) :
37,20

34. Papua Barat - JAINAB LEWATAKA (SMP PERSIAPAN MAGEY RAJA AMPAT) : 37,35

35. Kalimantan Utara - FERIAWAN (SMP NEGERI 1 TARAKAN) : 38,50

Kelulusan UN SMP di Sumut Capai 99,99 Persen


Siswa Tapteng Raih Nilai Tertinggi Nasional

TAPTENG-Hasnan Pratama Sitorus, siswa SMP Swasta Al Muslimin Pandan, Tapteng, tercatat sebagai peraih nilai tertinggi kelulusan Ujian Nasional (UN) secara nasional dengan nilai 39,75. Dari 35 nama siswa yang diumumkan Kementerian Pendidikan dan Budaya, berdasarkan provinsi nilai Hasnan Pratama Sitorus memiliki nilai yang sama dengan nilai Jilan Zahra Jauhara Rakhmad 39, 75 dari SMP Negeri 99 Jakarta.
“Syukur Alhamdulillah, usaha keras selama ini memberikan hasil yang mengembirakan. Siswa kita atas nama Hasnan Pratama Sitorus meraih nilai tertinggi secara nasional dan nilainya yang diraihnya itu juga sama dengan siswa dari Jakarta, “sebut Kepala SMP Swasta Al Muslimin Pandan Hj Siti Nursyiah SPd, Jumat (13/6).
Hasil nilai kelulusan UN yang diperoleh Hasnan, tidak diraih seperti membalikkan telapak tangan. Butuh kerja keras dari semua civitas SMP Al Muslimin para orangtua siswa serta dukungan yang diberikan Pemkab Tapteng.
“Sukses ini atas berkat kerja keras semua pihak yang menginginkan sekolah ini dapat meraih prestasi hingga tingkat nasional seperti yang diraih saat ini,” sebutnya.
Hj Siti mengatakan, dari jumlah siswa SMP AL Muslimin Pandan sebanyak 102 orang yang mengikuti UN juga dinyatakan lulus 100 persen. Ini sebuah keberhasilan terbaik sekolah. “Seluruh siswa juga dinyatakan lulus 100 persen,” imbuhnya.
Menurutnya, selama di sekolah, Hasnan dikenal sebagai siswa yang cerdas, tekun dalam mengikuti proses pembelajaran dan menjadi salah satu siswa pelopor kebaikan di lingkungan sekolah.
“Di sekolah, Hasnan memang tercatat sebagai salah satu siswa yang berprestasi. Tidak hanya pintar, dia juga dapat menjadi salah satu siswa pelopor kebaikan di tengah-tengah siswa lainya,” cetusnya.
Diterangkan, Hasnan saat ini telah tercatat sebagai siswa di SMA Negeri 1 Plus Pandan.
Diketahui, untuk UN SMP tahun ini berbeda dengan UN SMA yang dilakukan pemeringkatan skala nasional. Untuk tingkat SMP, Kemendikbud mengeluarkan peringkat di 35 provinsi, hal itu diberlakukan demi memberikan apresasi kepada provinsi dan daerah.
Sementara itu dari pantauan Sumut Pos kemarin, tingkat kelulusan siswa-siswi SMP di Kota Medan mencapai 99,03 persen. “Secara umum peserta didik kita di Kota Medan lulus 100 persen,” beber Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Medan Ramlan Tarigan saat dihubungi Sumut Pos, kemarin siang.
Ramlan menyebutkan, dari 42.213 siswa-siswi di Kota Medan, hanya 29 orang saja yang tidak lulus. “Jadi persentase kelulusan tahun ini untuk tingkat SMP 99,031 persen. Sementara yang tak lulus hanya 0,69 persen,” katanya.
Dua puluh sembilan siswa yang tidak lulus itu, sebut dia, lantaran tidak mengikuti UN, sehingga nilainya tidak ada alias kosong. Menurutnya angka tersebut lebih baik dibandingkan tahun lalu. “Ya, yang jelas tahun ini ada peningkatan dari sisi angka kelulusan. Jadi secara umum, peserta didik SMP di Kota Medan, lulus,” imbuhnya.
Pada saat pengambilan hasil UN 2014 di beberapa SMP di Medan, eksperesi kegembiraan ditunjukkan para siswa dan orangtua siswa usai menerima hasil UN yang dibagikan wali kelas masing-masing sekitar pukul 15.00 WIB.
Seperti di SMP Negeri 2 Medan Jalan Brigjen Katamso, dimana seluruh siswanya dinyatakan lulus UN 2014. “Alhamdulillah sekolah kami lulus 100 persen dengan bobot nilai atau klasifikasi A,” kata Kepala SMPN 2 Medan, Drs H Nampati Ginting MPd saat ditemui Sumut Pos usai pembagian hasil UN di sekolahnya.
Dia menyebutkan, total peserta didik kelas IX berjumlah 419 orang yang terdiri dari 203 laki-laki dan 216 perempuan, dimana semuanya dinyatakan lulus 100 persen. “Secara umum, kan, sekolah-sekolah di Medan siswanya lulus. Dan alhamdulillah salah satunya SMP Negeri 2,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala SMP Negeri 22 Medan, Dermawati MPd. Disebutkannya, semua peserta didik di sekolahnya lulus 100 persen, dimana memiliki bobot kelulusan dengan klasifikasi A.
Ia berharap, para siswa tidak cepat berpuas diri dan tetap giat belajar supaya mampu mengulangi prestasi serupa di tingkat sekolah menengah atas. “Sebelum pengumuman pukul 15.00 WIB, kami sudah mengumpulkan seluruh orangtua siswa di aula. Kami turut bahagia menyampaikan kabar baik ini, dan orangtua siswa juga senang atas prestasi anak-anak mereka,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kadis Pendidikan Sumut, Masri MPd mengatakan, kelulusan UN SMP di Sumut tahun ini mencapai angka 99,99 persen. Persentase itu menunjukkan bahwa angka kelulusan lebih baik dibanding tahun lalu. “Jika di tahun sebelumnya terdapat 762 orang yang tidak lulus, maka tahun ini hanya 207 orang. Apabila dipersentasekan hanya 0,008 % saja,” katanya.
Dia menambahkan, jika dirata-ratakan, terdapat peningkatan signifikan tingkat kelulusan peserta UN SMP pada tahun ini. “Artinya, sekolah yang ada di kabupaten/kota hanya 1 atau 2 orang saja yang tak lulus. Itu pun kemungkinan siswa yang tidak hadir pada saat UN kemarin,” terang Masri.
Dengan tingkat kelulusan memuaskan tersebut, Masri berjanji tetap akan melakukan evaluasi ke kabupaten/kota di Sumut. “Kita tahu ada PP 38 (pembagian pemerintahan propinsi dan daerah) yang mengganjal, namun kita akan tetap mengevaluasi kondisi pendidikan di daerah. Apakah ini benar nilai siswa lantaran gurunya sudah bersertifikasi sehingga mampu memberi pelajaran dengan baik kepada siswanya. Semuanya masih perlu penjelasan,” katanya. (mag-6/ije)

 

Tahun 2015, UN Digelar Onliine

JAKARTA– Ujian nasional (UN) akan dilaksanakan secara online mulai tahun depan. Nanti tidak ada lagi naskah kertas di atas meja karena siswa akan mengerjakan soal secara langsung di depan komputer.

Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, mulai2015akanditerapkan UN dengan computer based test. Pemerintah akan menunjuk salah satu sekolah di tingkat kecamatan sebagai pusat tempat ujian. ”UN akan online dan offline. Soalnya akan dibuat lebih canggih, tanpa perlu ada kertas-kertas yang dicetak,” katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, kemarin.

Mantan Rektor Universitas Andalas ini menjelaskan, saat ini Kemendikbud sedang membuat sistem trial and error. Kemendikbud akan mencoba beberapa tes untuk mengetahui kemungkinan kegagalan. Mengenai infrastrukturkomputer, diamengklaim tidak akan ada masalah karena setiap sekolah negeri sudah mempunyai komputer sendiri. Kemungkinan di satu provinsi akan ditunjuk 10–30 sekolah sebagai pusat tempat ujian. Belum dapat dipastikan apakah hasil UN dapat diketahui setelah selesai ujian.

Namun, tanggal tes akan dibuat berbeda per masing-masing sekolah. Masyarakat juga diminta jangan khawatir ada kebocoran karena variasi soal akan dibuat lebih banyak lagi oleh perguruan tinggi sehingga setiap siswa akan menerima soal yang berbeda- beda. ”Jika memang diperlukan kerja sama dengan Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara) maka akan kami lakukan.”

Musliar menyebutkan, sistem online ini akan menghemat anggaran negara untuk UN. Anggaran UN akan dihemat sebesar 50% dari anggaran UN tahun ini Rp580 miliar. Penghematan terjadi karena tidak ada pencetakan naskah soal dan lembar jawaban, dan juga pengawasan distribusi soal dan lembar jawaban. Pemerintah juga berkeyakinan sistem onlineakan menjadikan UN yang bermutu, bermartabat, dan bermanfaat. Anggota Komisi X DPR Rohmani tidak setuju dengan sistem online ini.

Pasalnya, tes uji kompetensi guru (UKG) yang hanya diikuti 600.000 guru saja semrawut. Akibat koneksi internet buruk, banyak guru yang tidak lulus uji kompetensi tersebut. Selain itu, jaringan data pokok pendidikan (dapodik) saja masih banyak yang meributkan karena tunjangan guru banyak yang telat. Lalu, jika nanti UN akan online, siapa yang dapat menjamin tidak ada masalah yang dapat merugikan siswa.

Ketua Bidang Litbang Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Mohammad Abduhzen meminta pemerintah tidak perlu mengganti sistem UN dengan online. Semestinya yang diperbaiki oleh pemerintah adalah model evaluasi sistem belajar siswa yang lebih rasional daripada UN.

Pemerintah juga diminta mencari sistem ujian yang mudah dipertanggungjawabkan karena UN menjadikan siswa nekat menyontek dan guru nekat memberikan bocoran jawaban. neneng zubaidah. 
(Koran Sindo, 17 Juni 2014)

Minggu, 01 Juni 2014

Informasi Tunjangan Sertifikasi Guru 2014

Hingga saat ini penyaluran dana sertifikasi guru di Kabupaten Tapanuli Utara belum dapat terealisasi, hal ini disebabkan banyaknya guru yang kurang memahami tentang data-data yang diisi di DAPODIK, ketika dikonfirmasi ke Dinas Pendidikan Tapanuli Utara penyebab utama data-data guru yang masuk melalui dapodik khususnya Rombel tidak akurat.