- Home
- Profil
- Guru/Pegawai
- Ur.Kurikulum
- Ur. Kesiswaan
- Tupoksi Ur. Kesiswaan
- Tupoksi Wali Kelas
- Tupoksi Guru Piket
- Program Kerja
- Penerimaan Siswa Baru
- EKstra Kurikuler OSN IPA
- EKstra Kurikuler OSN IPS
- EKstra Kurikuler OSN Matematika
- EKstra Kurikuler UKS
- EKstra Kurikuler MADING
- EKstra Kurikuler English Club
- EKstra Kurikuler Komputer
- EKstra Kurikuler Sepakbola
- EKstra Kurikuler Bola Volly
- EKstra Kurikuler Porseni Antar Kelas
- Pramuka
- Ur. Humas
- Ur. Sarpras
- Kamus/Rumus
- Siswa
- Perpustakaan
- Kur.2013
- KTSP 2006
- Download
- Foto
Kamis, 04 Desember 2014
Sabtu, 01 November 2014
Minggu, 19 Oktober 2014
TIM SEPAKBOLA SMP NEGERI 5 SIBORONGBORONG
Rabu, 16 Juli 2014
Kamis, 03 Juli 2014
Jenis - Jenis Penilaian Kurikulum 2013
Jenis-Jenis
Penilaian
1)
Penilaian otentik merupakan
penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses,dan keluaran (output) pembelajaran.
2)
Penilaian diri merupakan penilaian
yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan
posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
3)
Penilaian berbasis portofolio merupakan
penilaian yang dilaksanakan untuk menilai keseluruhan entitas proses belajar
peserta didik termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam
dan/atau di luar kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4)
Ulangan merupakan proses
yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara
berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan dan perbaikan
hasil belajar peserta didik.
5)
Ulangan harian merupakan kegiatan
yang dilakukan secara periodic untuk menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
6)
Ulangan tengah semester merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan
ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
seluruh KD pada periode tersebut.
7)
Ulangan akhir semester merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi
peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
8)
Ujian Tingkat Kompetensi yang
selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK
meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
9)
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang
selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK
meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
10)
Ujian Nasional yang selanjutnya
disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai
peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional.
11)
Ujian Sekolah/Madrasah merupakan
kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada
UN, dilakukan oleh satuan pendidikan
Format RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Satuan Pendidikan :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Topik :
Sub Topik :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator:
__________________
4. _____________ (KD pada
KI-4)
Indikator: __________________
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan
Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal
(…menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (…menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1.
Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk
instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung. Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui proses pembelajaran langsung.
Selasa, 17 Juni 2014
Peraih Nilai UN Tertinggi Tingkat SMP di Tiap Provinsi
Kelulusan UN SMP di Sumut Capai 99,99 Persen
Siswa Tapteng Raih Nilai Tertinggi Nasional
Tahun 2015, UN Digelar Onliine
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, mulai2015akanditerapkan UN dengan computer based test. Pemerintah akan menunjuk salah satu sekolah di tingkat kecamatan sebagai pusat tempat ujian. ”UN akan online dan offline. Soalnya akan dibuat lebih canggih, tanpa perlu ada kertas-kertas yang dicetak,” katanya di Gedung Kemendikbud, Jakarta, kemarin.
Mantan Rektor Universitas Andalas ini menjelaskan, saat ini Kemendikbud sedang membuat sistem trial and error. Kemendikbud akan mencoba beberapa tes untuk mengetahui kemungkinan kegagalan. Mengenai infrastrukturkomputer, diamengklaim tidak akan ada masalah karena setiap sekolah negeri sudah mempunyai komputer sendiri. Kemungkinan di satu provinsi akan ditunjuk 10–30 sekolah sebagai pusat tempat ujian. Belum dapat dipastikan apakah hasil UN dapat diketahui setelah selesai ujian.
Namun, tanggal tes akan dibuat berbeda per masing-masing sekolah. Masyarakat juga diminta jangan khawatir ada kebocoran karena variasi soal akan dibuat lebih banyak lagi oleh perguruan tinggi sehingga setiap siswa akan menerima soal yang berbeda- beda. ”Jika memang diperlukan kerja sama dengan Lemsaneg (Lembaga Sandi Negara) maka akan kami lakukan.”
Musliar menyebutkan, sistem online ini akan menghemat anggaran negara untuk UN. Anggaran UN akan dihemat sebesar 50% dari anggaran UN tahun ini Rp580 miliar. Penghematan terjadi karena tidak ada pencetakan naskah soal dan lembar jawaban, dan juga pengawasan distribusi soal dan lembar jawaban. Pemerintah juga berkeyakinan sistem onlineakan menjadikan UN yang bermutu, bermartabat, dan bermanfaat. Anggota Komisi X DPR Rohmani tidak setuju dengan sistem online ini.
Pasalnya, tes uji kompetensi guru (UKG) yang hanya diikuti 600.000 guru saja semrawut. Akibat koneksi internet buruk, banyak guru yang tidak lulus uji kompetensi tersebut. Selain itu, jaringan data pokok pendidikan (dapodik) saja masih banyak yang meributkan karena tunjangan guru banyak yang telat. Lalu, jika nanti UN akan online, siapa yang dapat menjamin tidak ada masalah yang dapat merugikan siswa.
Ketua Bidang Litbang Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Mohammad Abduhzen meminta pemerintah tidak perlu mengganti sistem UN dengan online. Semestinya yang diperbaiki oleh pemerintah adalah model evaluasi sistem belajar siswa yang lebih rasional daripada UN.
Pemerintah juga diminta mencari sistem ujian yang mudah dipertanggungjawabkan karena UN menjadikan siswa nekat menyontek dan guru nekat memberikan bocoran jawaban. neneng zubaidah.